Rem blong sering kali jadi penyebab utama kasus kecelakaan kendaraan bermotor. Ini perlu diwaspadai, sebab akan mengancam nyawa si pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya. Rem blong dipengaruhi beberapa faktor seperti selang bocor, masalah di booster dan master rem, kanvas rem yang sudah tipis, jumlah dan kualitas minyak rem yang tidak bagus, serta piston rem yang aus.
Cara pertama dan yang paling mudah menghindari rem blong, yakni melakukan pemeriksaan dan pengecekan komponen rem secara rutin. Komponen yang perlu dicek antara lain minyak rem, piston, kanvas rem, selang, booster rem, dan master rem. Semua komponen harus dalam keadaan baik. Jika ditemukan ketidakberesan, sebaiknya langsung meminta bantuan teknisi untuk memperbaikinya.
Sering kali kita baru menyadari rem tidak berfungsi dengan baik ketika sudah menjalankannya. Ini tentu berbahaya, karena bila tidak bisa mengendalikannya, bukan tidak mungkin kecelakaan akan Anda alami. Namun bagaimana caranya mengendalikan dan menghentikan sebuah mobil yang sistem pengeremannya tidak berfungsi dengan baik?
Langkah pertama tentu jauhi rasa panik. Sebab secara psikologi, kepanikan itu adalah sesuatu hal yang sangat berbahaya dan membuat orang jadi tidak bisa berpikir. Karena itulah don't panic. Langsung tekan tombol lampu hazard dan klakson agar kendaraan sekitar anda tahu kalau anda sedang bermasalah dan dalam keadaan darurat. Injak dan lepaskan pedal rem selama beberapa kali sambil mengurangi kecepatan mobil. Setelah laju mobil berkurang, segera pindahkan gigi persneling secara perlahan-lahan. Pastikan bahwa kendaraan dalam keadaan aman. Pastikan pula kendaraan mempunyai jarak yang cukup jauh dari kendaraan di depan dan belakang.
Jika mobil Anda adalah mobil manual, maka turunkan gigi secara bertahap dengan cepat. Jadi bila Anda sedang berada di gigi empat misalnya, turunkan gigi secara bertahap ke gigi 3, 2 lalu 1. Jangan turunkan gigi secara langsung, misalnya dari gigi 4 langsung ke gigi 2 atau 1 karena itu akan membuat Anda malah kehilangan kendali. Dan bila Anda menggunakan mobil bertransmisi otomatis maka lakukan hal sebaliknya. Turunkan gigi langsung ke tingkat terendah, biasanya gigi 1. Biasanya cara-cara tadi akan berguna memperlambat laju mobil yang Anda tumpangi.
Jika kecepatan mobil sudah menurun segera memposisikan mobil di dekat tepi jalan. Saat itulah baru menggunakan rem tangan untuk menghentikan laju. Namun harus hati-hati. Lakukan hal ini secara perlahan dan jangan mendadak. Karena bila mendadak Anda kemungkinan besar akan kehilangan kontrol atas mobil yang anda tunggangi ini. Tarik secara perlahan rem tangan Anda sambil terus merasakan gigitan rem itu di kaliper roda anda. Atur tekanan dalam pengereman darurat ini, hingga anda sudah merasa rem tergigit, pertahankan posisi itu sampai mobil melambat. Bila mobil masih belum bisa berhenti juga, bisa mengambil langkah darurat yaitu menabrakkan mobil dengan benda mati yang mungkin hanya bisa menimbulkan efek bahaya yang minim. Sebaiknya ditabrakkan bagian samping mobil jangan bagian depan mobil, karena kemungkinan mobil akan terpental. Risiko kerusakan mobil dan luka yang diderita akan minim.
Catatan bagi Anda, untuk mengantisipasi kondisi-kondisi di atas, pemeriksaan pada komponen rem sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 10.000 km untuk memastikan seluruh komponen dalam kondisi baik sehingga mampu bekerja sempura. Terutama jika di musim hujan seperti sekarang ini, setelah melewati genangan air, pastikan bahwa rem tetap memiliki daya cengkeraman yang kuat. Jangan pernah menganggap remeh fungsi rem ini. Meskipun mobil Anda terbilang baru dan berharga mahal, tak ada salahnya Anda kerap mengecek kondisi rem mobil Anda dengan rutin.
Satu lagi, jangan terlalu percaya juga dengan hal-hal mistis seperti 'ruwatan tolak bala'. Selalu periksa kondisi mobil, hati-hati dalam mengemudi dan selalu berdoa kepada Tuhan sebelum melakukan perjalanan.
terima kasih banyak atas tips nya, sangat berguna sekali untuk semua orang.
BalasHapus