Selasa, 15 Oktober 2013

Pengamen dan Anak Jalanan


Kali ini saya akan berbagi cerita tentang anak jalanan yang suka mengamen di angkot, lampu merah ataupun  tempat ramai lainnya. Karena semakin hari semakin banyak saja anak jalanan yang berkeliaran di kota-kota besar. Dan saya sendiri terkadang merasa terganggu karena itu.
Indonesia adalah Negara yang berkembang, dalam masyarakat Indonesia terdapat kesenjangan yang sangat terlihat jelas. Perbandingan orang kaya dan miskin berbanding lurus yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Kemiskinan memacu  para anak - anak Indonesia untuk mencari uang sendiri. Ada yang berusaha untuk belajar giat untuk mendapatkan beasiswa demi kelangsungan hidup masa depannya. Tetapi, ada juga yang mencoba mengadu nasibnya di jalanan dengan mengamen. Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan bahwa anak - anak Indonesia wajib belajar minimal 9 tahun, bahkan pemerintah sampai mengeluarkan dana bantuan dengan sebutan BOS (Biaya Operasional Sekolah) untuk anak - anak yang tidak mampu. Program ini dapat membebas biayakan anak - anak yang ekonominya dikatakan kurang mampu. Maka anak - anak Indonesia dapat lebih cerdas dan setidaknya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada anak yang tidak pernah mengecap pendidikan sama sekali dan mendapatkan harapan mempunyai masa depan yang cerah nantinya.

Tetapi, meskipun terdapat program tersebut tetap saja banyak anak - anak Indonesia yang lebih memilih untuk mengamen. Mereka lebih memilih untuk naik - turun angkutan umum demi untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kelangsungan hidup mereka sehari - hari. Pekerjaan yang mereka lakukan mempunyai bahaya yang sangat besar, bukan tidak mungkin mereka mengalami kecelakaan pada saat mereka menaiki atau menuruni angkutan perkotaan itu. Belum lagi penertiban yang dilakukan oleh pihak keamanan kota. Tentu saja begitu miris melihat orang - orang kaya membeli mobil yang harganya sampai bermilyar - milyar. Tetapi masih sangat banyak orang yang ekonominya terbelakang. Bahkan untuk makanpun susah, itu menjadi salah satu alasan para anak - anak jalanan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Sebagian anak jalanan ternyata mempunyai atasan yang mengumpulkan mereka dan memeberikan tempat tinggal. Tetapi mereka juga dipaksa untuk mengamen dijalanan dan uangnya diberikan untuk atasan mereka. Dan bila tidak mencapai target setoran maka mereka akan dimarahi bahkan biasanya kekerasan ikut berperan serta didalamnya. Mereka tidak mempunyai pilihan lain untuk keluar dari masalah tersebut.

Biasanya anak - anak jalanan mempunyai tempat tongkrongan untuk mereka berkumpul, dan biasanya itu cukup membuat sebagian masyarakat menjadi resah akan keberadaan mereka yang terkadang berbuat kejahatan ataupun anarkis. Tidak sedikit dari masyarakat kita yang tidak menginginkan kehadiran mereka. Bahkan sebagian besar dari masyarakat Indonesia merasa risih ketika angkutan umum yang didatangi oleh anak - anak jalanan. Sikap mereka yang kadang  kurang sopan dan memaksa para penumpang untuk memberikan uang bahkan tidak jarang ada yang hingga menarik baju penumpang angkutan kota akibat tidak diberikan uang. Selain itu saya pernah mencium bau minuman keras yang menyengat dari mereka, karena hal itu saya memilih untuk memberikan uang kepada anak - anak jalanan tersebut. Bagaimana tidak mereka biasanya suka mengumpat bila tidak diberikan uang. Namun sekarang keberadaan anak jalanan di Jakarta sudah lumayan berkurang karena penertiban yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Cukup menguntungkan bagi masyarakat setempat tapi juga sangat merugikan untuk masyarakat kota - kota sekitar Jakarta. Dengan adanya penertiban tersebut membuat mereka kesusahan dan menuntut untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya.

Dari cerita ini saya dapat menyimpulkan yaitu mereka masih menggunakan cara yang halal untuk mencari uang demi kelangsungan hidup mereka. Semoga saja pemerinta mendapat cara yang terbaik agar masyarakat yang kurang mampu lebih sejahtera.

Low Rider



Apasih Low Rider itu?
Jika diartikan dalam bahasa indonesia adalah kendaraan rendah, atau bahasa kerennya yaitu “CEPER”. Yaa mungkin teman-teman sudah sering mendengar atau  banyak yang tau istilah “Ceper”. Low Rider a.k.a Ceper pertama kali dipopulerkan oleh orang luar negeri khususnya Amerika, disana banyak sekali kendaraan yang dimodifikasi ceper sampai serendah mungkin untuk hasil maksimal. Tidak semua orang menyukai style seperti ini, karena banyak yang bilang hanya merusak saja atau mempersulit kendaraan jika dibawa jalan.  Hanya sebagaian orang yang memang gemar memodifikasi kendaraannya sehingga mencapai kepuasan tersendiri atau sekedar hobby.

Memodifikasi kendaraan menjadi Low Rider a.k.a Ceper tidak semurah yang kita bayangkan, tentu cukup merogoh saku yang lumayan banyak. Mengapa? Karena setiap part-part yang diganti atau ditambahkan seperti bodykit, widebody, air suspension, shockbreaker dan banyak lagi asal sembarang menggunakannya tetapi perlu memakai barang yang memang bagus kualitasnya untuk dipakai modifikasi jenis ini. Karena antara body mobil dan jalan begitu rendah bahkan hampir menyentuh aspal memerlukan part yang kualitasnya memang sudah terbukti.

Sekarang style ini sudah begitu banyak trend dikalangan anak muda bahkan dewasa menyukainya, tak heran jika sekarang banyak kendaraan ini muncul dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan sekitarnya. Saya mempunyai beberapa contoh kendaraan Low Ride a.k.a Ceper.
Look it !!











Lenovo IdeaPad S300


Kali ini perusahaan Lenovo mengeluarkan series netbook terbaru yaitu IdeaPad S300. Netbook berukuran layar 13.3” ini terbilang cukup besar untuk ukuran netbook yang biasanya hanya 10”-11” berdesain seperti ultrabook berdimensi tipis yang sedang populer saat ini, dan memiliki performa yang maksimal dengan didukung prosesor Intel Celeron 887 berkecepatan 1.5 GHz serta memori RAM 2 GB bisa untuk melakukan pekerjaan sehari-hari sekaligus menikmati multimedia.
Netbook ini berdesain ramping dengan ketebalan 2.3cm dan berat 1.8 kg sehingga cukup ringan untuk dibawa dan juga mudah disimpan didalam tas dengan desain yang tipis. Terdapat beberapa pilihan warna yang cukup menarik, yaitu warna hitam, silver, dan pink yang ada dibagian depan dan belakang netbook sehingga menjadikan tampilan modern dan stylish. Sedangkan untuk bagian dalam terdapat perpaduan warna hitam atau putih tergantung dari warna casing depan. Ketika laptop ini dipegang terasa sangat nyaman dengan casing berbahan solid sehingga anda tidak perlu khawatir terjatuh.
Layar HD dengan resolusi 1366 x 768 sehingga warna serta ketajaman gambar yagn dihasilkan begitu jernih dan nyaman dilihat juga dilengkapi kamera 0,3 MP beresolusi 720p HD. Untuk audio Lenovo IdeaPad dilengkapi teknologi Dolby Advance yang mampu mengeluarkan suara jernih dan jelas.
Pada konektivitas laptop ini dilengkapi dengan 1 port USB 3.0, 2 port USB 2.0, port HDMI, serta Bluetooth 4.0. Juga terdapat Card Reader untuk membaca kartu memori. Untuk keperluan jaringan, laptop ini dilengkapi dengan Ethernet LAN dan Wireless LAN. Yang menarik adalah desain port Enthernet ini cukup menarik, pada bagian bawah memiliki engsel sehingga ketika kabel RJ-45 dimasukan akan terjepit dengan sempurna. Sayangnya, tidak dilengkapi port analog VGA padahal port tersebut masih sangat diperlukan.
Lenovo IdeaPad S300 mempunyai 2 fitur terbaru yaitu Quick Start dan Onekey Rescue.
Fitur Quick Start ini memberikan kecepatan start windows dari posisi off sampain on, hanya dalam waktu 10 detik. Sedangkan untuk Onekey Rescue, anda tidak perlu khawatir dalam menyimpan data penting karena sistem ini akan membackup data dan pengembaliannya lebih mudah.

Untuk harga Lenovo IdeaPad S300 terbilang murah dibawah 5 juta rupiah yakni Rp. 3.200.000 (saat pertama saya beli).  Kebetulan saya mempunyai netbook ini yang berwarna casing depan belakang silver dan bagian dalam berwarna hitam, notebook ini saya beli sekitar 3bulan yang lalu.




























































Berikut spesifikasi dari Lenovo IdeaPad S300:

Ukuran (L  x W x H cm)                   :   33 x 23 x 2.3 cm
Layar (inch)                                      :   13.3” inchi
Resolusi                                            :   1366 x 768
Berat (kg)                                         :   1.8 kg
Hard Disk                                         :   320 GB
RAM                                                :   2 GB
Processor                                          :   Intel Celeron 887
Kecepatan CPU (GHz)                     :   1.5 GHz
Kamera                                             :   0.3 MegaPixel
Sistem Operasi                                  :   DOS
Garansi Produk                                 :   1 Tahun (Sparepart & Service)
Input                                                 :   1port USB 3.0, 2port USB 2.0, Card Reader, LAN
Output                                              :   HDMI, 3.5 mm jack
Koneksi Nirkabel                              :   Wi-Fi, Bluetooth 4.0
Type Baterai                                     :   Li-Ion
Kapasitas Baterai                              :   4 Cell (5jam)


Liburan Kuliah


Assalamu’alaikum warohmatullahi’wabarokatuh..
Saya mau berbagi cerita tentang liburan kuliah saya di semester 5 ini. Berhubung liburan kuliah semester ini bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan jadi biasanya setiap orang di Indonesia akan ada istilah mudik (mulih disik) katanya sih begitu singkatannya, jadi mudik merupakan suatu tradisi orang-orang yang tinggal dikampung lalu mereka merantau keluar kota demi sebuah pekerjaan yang dijalaninya, termasuk saya sendiri.

Saya lahir di Kota Kebumen, Jawa Tengah tepatnya tanggal 13 Maret 1993 (kok jadi curhat) :D. Lanjut ya, jadi saya termasuk orang rantauan yang lahir didesa lalu tinggal dikota. Kedua orangtua saya asli orang Jawa dan setiap tahun saya dan keluarga menjalani tradisi mudik. Saya mudik dari Kota Serang menuju ke Kota Kebumen kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 12jam ya kurang lebih begitulah, karena saya sudah mencoba dan menjalani nyetir sendiri semenjak kelas 3 SMP jadi ya begitu kira-kira. Dari Serang – Jakarta – Cikampek – Cirebon – Brebes – Purwokerto - Bumi Ayu - Kebumen itulah rute perjalanan mudiknya. Selama perjalanan saya sangat senang karena seperti sedang bermain game didunia nyata hahaha yaa kebut-kebutan sampai salip kanan-kiri udah kaya metromini diBlok M. Karena hobby saya bermain game sejenis Need For Speed jadi selama perjalanan tidak ada rasa bete, ngantuk ataupun capek, dinikmati dan dijalani dengan senang hati. Tapi tetep hati-hati yaa, biar bagaimanapun keselamatan tetap yang utama, klo kata orang jawa sih “alon-alon asal kelakon” hehe.

Kampung saya terletak disebelah timur Kota Kebumen yaitu di Jl.Akses Jati Jajar gang Comando No.02 pokoknya saat memasuki gang Comando kita akan melewati sawah dulu sekitar 500 meter sebelum menuju kerumah saya. Dikampung saya banyak sekali tempat wisata yang bagus untuk dikunjungi, mungkin sudah ada yang tau misalnya Goa Petruk, Pantai Ayah,Pantai Karang Bolong, Jati Jajar, Waduk Sempor dan masih banyak lagi. DiKota Kebumen banyak juga wisata kuliner makanan khas kota tersebut yaitu Lanting berbentuk angka 8, ada juga Jenang (klo orang kota bilang Dodol), dan juga Sale Pisang harganyapun lumayan terjangkau buat oleh-oleh dibawa kekota.

Tempat yang biasa saya kunjungi adalah Pantai Karang Bolong, disana suasana pantainya masih begitu asri dan juga terdapat bukit disamping pantai yang mungkin dulunya adalah gunung tidak aktif entahlah sayapun kurang begitu tau. DiPantai Karang Bolong harga masuk tiket perorangnya Rp. 7.000 (tujuh ribu rupiah) dan parkir kendaraan untuk sepeda motor Rp.2.000 (dua ribu rupiah) sedangkan untuk mobil Rp.5.000 (lima ribu rupiah) cukup murah bukan? Disana kita bisa menikmati pemandangan indah dan juga angin laut yang semilir (bahasa apa nih?). Cocoklah klo buat tempat pacaran hehe. Saya biasa mengunjungi pantai tersebut bersama saudara-saudara saya dikampung, setiap saya mudik pasti saya akan mengunjungi Pantai Karang Bolong. Dulu pertama kali saya kesana belum ada orang-orang berjualan makanan atau oleh-oleh lainnya hanya terdapat Mushola, toilet dan pondok (saung kata orang kota) untuk sekedar duduk-duduk, tapi sekarang sudah banyak orang berjualan berbagai macam makanan dan juga oleh-oleh disepanjang jalan menuju pantai tersebut. Mungkin sekarang diera modernisasi  dan juga demokrasi sudah banyak para wisatasisasi yang tau sehingga banyak pendudukisasi sekitar  terkonspirasi kemakmuran membuka warung/toko untuk berjualan (logat vicky prasetyo).
Itulah cerita liburan saya, terimakasih J.

Ada beberapa foto dikampung saya nih .

Ini foto gang Comando saat liburan kemarin habis panen jadi para petani jemur padinya disepanjang jalan.


Ini Pantai Karang Bolong, Kebumen
















                         Saya dan juga saudara saya (Bondan, Herman)