Kamis, 03 April 2014

Perbedaan Angin Nitrogen dan Angin Biasa Untuk Ban Kendaraan

Angin Nitrogen
Angin Biasa
Untuk memompa ban kendaraan dibutuhkan angin supaya kendaraan tersebut bisa jalan, namun ada jenis angin yaitu angin nitrogen (N2) dan angin biasa alias oksigen (O2). Yang di isi angin nitrogen pasti sampai saat ini masih bertanya-tanya untungya. Jangan sampai isi angin hanya ikut-ikutan yang ‘katanya’ nitrogen menjaga kenyaman, keamanan dan keawaten ban. Setidaknya banyak keunggulan di isi nitrogen. Makin percaya diri, mengisi angin nitrogen harus membayar lebih mahal dibanding angin biasa.

Anda tahu kenapa? Karena nitrogen molekulnya lebih padat dari udara biasa. Kendati yang namanya angin biasa yang dihirup manusia mengandung di atas 50 persen nitrogen. Nitrogen lebih padat, tidak mudah merembes pada pori-pori ban jadinya awet di dalam ban motor. Nitrogen juga tahan pada suhu tinggi, tekanan agin jadi awet. Itu yang diklaim para penjual angin nitrogen bikin ban jadi tahan lama. Pokoknya tidak mudah benjol-benjol, keausannya rata. Masuk akal memang namun kadang pemilik motor baru tambah angin bila bannya benar-benar kempes. Padahal dengan tekanan yang tidak sesuai anjuran, ban cepat botak. Berarti, nitrogen ini cocok bagi pengguna yang malas mengecek tekanan ban setiap saat. Kadungan air pada  nitrogen lebih rendah dari oksigen biasa, makanya sering dipromosinya bikin pelek tidak mudah berkarat. Karena itu, anggapan tak bisa dipakai di pelek jari-jari pada motor tidak benar, jari-jari bisa saja apalagi yang palang. Kan kalau sebut jari-jari sudah pasti pakai ban dalam. Untuk mengisi nitrogen (pertama kali), buang dulu angin biasa sampai habis. Supaya mencegah molekul gas yang terdiri dari berbagai unsur bercampur dengan nitrogen. Kalau nitrogen bercampur udara biasa, menyebabkan tekanan ban kurang stabil. Tekanan nitrogen pada ban 28 – 31psi depan dan belakang -30 - 33 Psi atau sesuai anjuran merek ban dan kondisi penggunaan sehari-hari.
Semoga bermanfaat Bro :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar