Hari jum’at adalah hari yang sakral buat aku untuk pulang kerumah
karena sabtu dan minggu libur kuliah. Karena orangtuaku tinggal dikota lain dan
aku kuliah disalah satu PTS ternama di Jakarta jadi jarang sekali bertemu
keluarga. Senang rasanya bisa pulang kekota asal karena selain bertemu orangtua
bisa bertemu teman-teman lama semasa sekolah dulu. Setelah jam kuliah selesai akupun
langsung menuju terminal diantarkan teman.
Cuaca sore yang perlahan berganti senja, terdengar sayup suara
panggilan illahi dilangit-langit bersahutan. Semua orang sibuk berlalu lalang
kesana kemari mencari kendaraan antar kota maupun antar propinsi dan juga
beberapa pedagang asongan menawarkan dagangannya. Tidak menghiraukan waktu dan
suasana pokoknya ingin cepat sampai rumah dan segera beristirahat. Aku
merupakan salah satu dari mereka yang juga sibuk mencari kendaraan umum untuk
pulang kerumah. Aku masih berdiri diantara para pedagang kaki lima sambil
melihat kearah depan, karena bus belum juga datang dari tadi.
“duh…! Lama banget yaa” umpatku dalam hati sambil melihat jam tangan.
Dan setelah beberapa menit menunggu akhirnya datang juga bus jurusan
aku pulang. Akupun langsung melambaikan tangan kepada kernet bus yang kepalanya
nongol dari jendela pintu bus. Setelah aku naik kondisi bus masih sepi dan hanya ada beberapa penumpang saja. Lalu
aku duduk dibagian depan tanpa memikirkan apapun, begitu juga penumpang yang
ada disampingku. Aku melirik sebentar sepertinya orang baru pulang kerja,
seorang wanita berjilbab lengkap dengan jaketnya tapi aku tidak memperhatikan
wajahnya karena terlihat samar dengan sinar lampu jalanan. Ahh.. biarlah yang
penting aku bisa duduk dan sejenak beristirahat memejamkan mata. Segera aku
menyandarkan bahu dan kepala ke kursi karena lumayan capek sepulang kuliah aku
langsung menuju terminal dan berdiri beberapa menit untuk menunggu bus. Penumpang
sudah mulai penuh dan perlahan bus mulai berjalan memasuki jalan tol
meninggalkan terminal.
Tiba-tiba orang disamping menyapaku dengan menawarkan sesuatu yang dia
makan.
“Mas mau?” menyodorkan makanan
Aku hanya menjawab “Terimakasih mbak” sambil tersenyum.
Kamipun kembali diam karena kondisi dalam bus begitu penuh dan sesak.
Juga begitu banyak orang berjualan yang naik turun menawarkan dagangan mereka
dan terkadang dagangannya mengenai
kepalaku, entahlah yang salah kepalaku yang terlalu panjang atau mereka yang
tidak hati-hati. Aku coba bertanya dengan orang sebelahku tadi, untuk sekedar mengilangkan bosan.
“Baru kerja mbak?”
“Kenapa mas?” sambil melepaskan headset yang dipakainya.
Aku bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama
“Aku masih kuliah mas, mas kerja atau apa?” Jawabnya.
“Oh gitu... Aku juga kuliah. Mba kuliah dimana?”
“Di Bogor mas, univ Pakuan” Bilangnya begitu.
“Ohh… Jauh bener, emang asli orang mana?”
“Tangerang, ini mau pulang lagi libur soalnya”
“Rumahnya dimana?”
“Citra Raya”
“Ohh… Iya iya tau” Aku sambil manggut-manggut
“Mas mau kemana?” Tanyanya
“Mau ke Tangerang juga”
“Ohh… Kirain mau kehatiku” tertawa kecil
Jleeeebbb… Aku kaget sepertinya waktupun ikut berhenti hahaha (lebay)
dan aku menolehkan pandanganku lalu kuperhatikan wajahnya. Begitu cantik dan menggemaskan
dengan jilbab melingkari wajahnya.
“Hahaha… Bisa aja nih” Akupun ikut tertawa.
Lalu obrolan kami berlanjut karena merasa sudah akrab, mengobrol
tentang kuliah, macetnya Jakarta dan banyaklah pokoknya.
“Eh… Dari tadi ngobrol tapi gak tau namanya, siapa namanya mbak?” Aku
mengulurkan tangan
“Kintan” Membalas uluran tanganku
“Intan?” Aku mengulangnya
“Kintan mas!! K I N T A N” sambil mengeja
“Ohh.. Kintan”
“Mas siapa namaya”
“Ramdan”
Dan kami melanjutkan obrolan hingga tanpa terasa bus sudah sampai pada
rest area tangerang tandanya sebentar lagi akan sampai. Karena aku akan turun
duluan, dengan memberanikan diri aku meminta nomor handphone dia.
Dan ternyataaaaaaa…..
Dikasih meeennnn!!!! Hahaha senangnya.
Buspun sudah keluar tol dan memasuki kawasan tangerang, kamipun
berpisah. Tidak untuk berpisah selamanya, tapi akan bertemu dikemudian hari J.
Jadi kenalan bukan hanya lewat facebook, twitter, mengacak nomer
handphone atau media social lainnya karena dibus pun bisa berkenalan hehe