Assalamu’alaikum warohmatullahi’wabarokatuh..
Saya mau berbagi
cerita tentang liburan kuliah saya di semester 5 ini. Berhubung liburan kuliah
semester ini bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan jadi biasanya setiap orang
di Indonesia akan ada istilah mudik (mulih disik) katanya sih begitu
singkatannya, jadi mudik merupakan suatu tradisi orang-orang yang tinggal
dikampung lalu mereka merantau keluar kota demi sebuah pekerjaan yang
dijalaninya, termasuk saya sendiri.
Saya lahir di Kota
Kebumen, Jawa Tengah tepatnya tanggal 13 Maret 1993 (kok jadi curhat) :D.
Lanjut ya, jadi saya termasuk orang rantauan yang lahir didesa lalu tinggal
dikota. Kedua orangtua saya asli orang Jawa dan setiap tahun saya dan keluarga
menjalani tradisi mudik. Saya mudik dari Kota Serang menuju ke Kota Kebumen
kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 12jam ya kurang lebih begitulah, karena
saya sudah mencoba dan menjalani nyetir sendiri semenjak kelas 3 SMP jadi ya
begitu kira-kira. Dari Serang – Jakarta – Cikampek – Cirebon – Brebes –
Purwokerto - Bumi Ayu - Kebumen itulah rute perjalanan mudiknya. Selama
perjalanan saya sangat senang karena seperti sedang bermain game didunia nyata
hahaha yaa kebut-kebutan sampai salip kanan-kiri udah kaya metromini diBlok M.
Karena hobby saya bermain game sejenis Need For Speed jadi selama perjalanan
tidak ada rasa bete, ngantuk ataupun capek, dinikmati dan dijalani dengan
senang hati. Tapi tetep hati-hati yaa, biar bagaimanapun keselamatan tetap yang
utama, klo kata orang jawa sih “alon-alon asal kelakon” hehe.
Kampung saya terletak
disebelah timur Kota Kebumen yaitu di Jl.Akses Jati Jajar gang Comando No.02
pokoknya saat memasuki gang Comando kita akan melewati sawah dulu sekitar 500
meter sebelum menuju kerumah saya. Dikampung saya banyak sekali tempat wisata
yang bagus untuk dikunjungi, mungkin sudah ada yang tau misalnya Goa Petruk,
Pantai Ayah,Pantai Karang Bolong, Jati Jajar, Waduk Sempor dan masih banyak
lagi. DiKota Kebumen banyak juga wisata kuliner makanan khas kota tersebut yaitu
Lanting berbentuk angka 8, ada juga Jenang (klo orang kota bilang Dodol), dan
juga Sale Pisang harganyapun lumayan terjangkau buat oleh-oleh dibawa kekota.
Tempat yang biasa saya
kunjungi adalah Pantai Karang Bolong, disana suasana pantainya masih begitu
asri dan juga terdapat bukit disamping pantai yang mungkin dulunya adalah
gunung tidak aktif entahlah sayapun kurang begitu tau. DiPantai Karang Bolong
harga masuk tiket perorangnya Rp. 7.000 (tujuh ribu rupiah) dan parkir
kendaraan untuk sepeda motor Rp.2.000 (dua ribu rupiah) sedangkan untuk mobil
Rp.5.000 (lima ribu rupiah) cukup murah bukan? Disana kita bisa menikmati
pemandangan indah dan juga angin laut yang semilir (bahasa apa nih?). Cocoklah
klo buat tempat pacaran hehe. Saya biasa mengunjungi pantai tersebut bersama
saudara-saudara saya dikampung, setiap saya mudik pasti saya akan mengunjungi
Pantai Karang Bolong. Dulu pertama kali saya kesana belum ada orang-orang
berjualan makanan atau oleh-oleh lainnya hanya terdapat Mushola, toilet dan pondok
(saung kata orang kota) untuk sekedar duduk-duduk, tapi sekarang sudah banyak
orang berjualan berbagai macam makanan dan juga oleh-oleh disepanjang jalan
menuju pantai tersebut. Mungkin sekarang diera modernisasi dan juga demokrasi sudah banyak para wisatasisasi
yang tau sehingga banyak pendudukisasi sekitar
terkonspirasi kemakmuran membuka warung/toko untuk berjualan (logat
vicky prasetyo).
Itulah
cerita liburan saya, terimakasih J.
Ada
beberapa foto dikampung saya nih .
Ini
foto gang Comando saat liburan kemarin habis panen jadi para petani jemur
padinya disepanjang jalan.
Ini Pantai Karang
Bolong, Kebumen
Saya dan juga saudara
saya (Bondan, Herman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar