Judul Buku : Tausyiah
Cinta (No Khalwat Until Akad)
Penulis :
@tausyiahku
Penerbit :
Qultum Media
Tanggal Terbit :
September 2013
Jumlah Halaman : 168 Halaman
Kategori :
Motivasi
Teks : Bahasa Indonesia
Harga : Rp. 38.000,- (di Gramedia Margonda)
Mahabbah atau cinta
adalah topic adalah topik pembicaraan menarikyang selalu hadir ditengah-tengah
manusia. Tak pernah usah untuk dibahas, rak pernah berkahir hingga ujung zaman.
Berbagai kalangan, baik tua maupun muda, pria maupun wanita, senang
membicarakannya. Cinta dapat membawa seseorang kepada kebahagiaa yang hakiki.
Tapi, kebanyakan manusia hanyut dalam arus cinta hingga mereka tenggelam dalam
kesengsaraan dan penderitaan.
Cinta bukanlah kata
yang murah untuk dituturkan, tapi merupakan anugerah Allah yang indah dan suci
jika kita dapat melihat kesuciannya. Sejak zaman Rabi’ah Al-Adawiyah, salah
satu sosok wanita yang terkenal karena cinta kepada Allah hingga sedemikian
tulusnya hal itu bisa dilihat dalam
sebuah munajat yang ia panjatkan. Tidak banyak orang yang tertarik dengan
pencarian kebahagiaan dan ebenaran hakiki, apalagi saat kondisi social begitu
terpuruk terutama dinegara Barat. Kemajuan material yang pesat ternyata
mengorbankan sisi-sisi spiritual manusia. Kemudahan dalam hidup yang dihasilkan
oleh kemajuan teknologi membuat banyak orang mengabaikan ruang rohani dalam
dirinya.
Menunggu sering
menjadi sesuatu yang membosankan, apalagi menunggu jodoh. Mungkin, hal ini
sering kita dengar dari orang-orang yang sudah mulai jenuh dengan penantiannya.
Jenuh dalam penantian panjang yang tidak tahu sampai kapan mereka perjuangkan.
Pada sebuah titik mereka pasrah dan berkata “Kalau memang jodoh, nanti juga
datang sendiri.”
Saat jatuh cinta,
emosi yang masih labil hanya akan membuat kita lebih banyak melamun karenanya.
Jika kita sudah sampai pada waktunya, kita akan memiliki ketertarikan terhadap
seseorang. Seseorang yang mampu melemahkan setiap sisi terkuat dalam diri kita.
Kebahagiaan hakiki
hanyalah dari-Nya, Sang Penggenggam Hati. Bukan tergantung pada lawan jenis
yang belum halal. Sekarang adalah saatnya paling tepat bagi kita untuk
melepaskan dia yang belum halal, karena yang istimewa menurut kita belum tentu
halal untuk diganti yang lebih baik lagi. Segala sesuatu ada saatnya; ada
saatnya mempertahankan, ada juga saatnya melepaskan. Jika sang Mahacinta tak
dapat mengembalikanmu kepadaku dalam kehidupan ini, pasti Dia akan menyatukan
kita dalam kehidupan yang akan datang.
Jadi intinya, ketika
melepaskan seseorang secara perlahan kita akan merasakan arti cinta yang
sebenarnya.
“Cinta tidaklah
mengharapkan imbalan dan upah dari pasangannya. Sejatinya, cinta adalah dia
yang mau berkorban untukku, dan aku yang tanpa sadar rela berkorban untuknya,
bukan yang menuntut sebuah pengorbanan.”
Jodoh, rezeki, dan
kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia.
Jangan terlalu ikut campur dengan urusan Allah dan jangan terlalu sibuk mencari
jodoh. Lebih baik kita memantaskan dirim perbaiki keburukan kitan, tutupi
kekurangan kita dengan kebaikan. Dijalan dakwah, kita berharap menemukan cinta
yang mampu membawa kita sampai ke surga-Nya. Mencari pasangan hidup tidak
selamanya sulit, salah satu cara adalah dengan menyibukan diri bersilaturahmi
dan tidak perlu lagi banyak merangkai kata, menjalin cinta dengan banyak dusta.
Semua itu hanya menyebabkan kita galau pada akhirnya.